Mie Dok-dok ala Burjo, Menu Lezat Favorit Mahasiswa Jogja

Mie dok-dok ala burjo menjadi salah satu menu makanan mahasiswa Jogja, sebab rasanya lezat dan harganya murah meriah. Meskipun demikian sering menjadi nostalgia mahasiswa Jogja, menu ini sendiri juga terkenal di wilayah Jawa Barat.

Burjo sendiri merupakan sebutan dari warung makan berupa akronim dari bubur kacang ijo, cukup banyak ada di dekat kampus Jogja. Ada banyak menu yang tersedia dengan harga terjangkau, tidak mengherankan menjadi tujuan para mahasiswa.

Salah satu menu andalan adalah mie dok-dok ala burjo, meskipun bahan dasarnya adalah indomie biasa. Menu ini menjadi nikmat karena tambahan bahan-bahan lain, termasuk bumbu tambahan sehingga lebih spesial.

Sebenarnya tidak ada yang dalam pembuatannya, hanya saja ada tambahan berupa sambal, bawang putih, telur, dan lainnya. Meskipun demikian, biasanya setiap burjo memiliki rasa berbeda tergantung dengan tangan pembuatnya.

mie dok-dok ala burjo

Mengenal Menu Mie Dok-dok ala Burjo

Menjadi menu andalan mahasiswa di Jogja, mie dok-dok tidak hanya nikmat namun juga murah meriah. Berikut adalah beberapa ulasan mengenai kuliner yang selalu membuat mahasiswa Jogja menjadi nostalgia.

1.      Asal-usul Mie Dok-dok ala Burjo

Nama menu ini berasal dari dua kata yaitu ‘endok’ (telur) dan ‘godok’ (rebus) dalam bahasa Jawa maupun Sunda. Kesimpulannya, menu kuliner ini merupakan masakan mi yang direbus menggunakan telur.

Pada awalnya, menu ini menggunakan mi telur sebagai hidangannya, namun berubah seiring berjalannya waktu. Warmindo atau burjo saat ini menggunakan indomie goreng dalam pembuatannya, namun tidak merubah kelezatannya.

2.      Cita Rasa

Mie dok-dok ala burjo memiliki cita rasa pedas dengan sedikit kuah, oleh sebab itu sangat cocok menjadi santapan saat hujan. Tambahan sayuran seperti sawi dan kol juga menambah cita rasa menjadi lebih nikmat.

3.      Bahan Masakan

Seperti penjelasan sebelumnya, menu kuliner ini menggunakan indomie goreng sebagai bahan dasarnya. Hal ini karena bahan tersebut memiliki karakter khusus yang membuat rasanya menjadi lebih nikmat.

Selain itu, bahan dasar ini juga membuat rasanya menjadi rata dan stabil, yaitu cenderung berasa gurih. Hidangan ini harus dicampur dengan bumbu racikan khusus sehingga membuat rasanya lebih berkarakter.

4.      Waktu Memasak

Berbeda dengan cara memasak indomie pada umumnya, memasak mie dok-dok ala burjo membutuhkan waktu pemasakan lebih lama. Hal ini perlu untuk mendapatkan tingkat kematangan sempurna dengan paduan bumbu, sayur, dan pelengkap lain.

Jika biasanya indomie direbus hanya tiga menit saja, mie dok-dok harus dimasak selama lima hingga tujuh menit. Selain itu, wajan juga harus ditutup sehingga memaksimalkan panas selama pemasakannya.

5.      Harga

Salah satu yang membuat mie dok-dok menjadi andalan mahasiswa adalah harganya yang murah meriah. Satu porsi harganya hanya sekitar 10.000 hingga 15.000 tergantung dengan isi tambahannya.

Satu porsi ini juga lebih banyak daripada mi instan biasa, sebab ada tambahan sayur, telur, sosis, dan sebagainya. Terkadang hidangannya juga masih ditambah dengan nasi sehingga memberikan rasa kenyang lebih lama.

Burjo merupakan warmindo yang cukup banyak ada di sekitar kampus Jogja sehingga banyak menjadi tujuan mahasiswa. Salah satu menu andalan adalah mie yang memiliki cita rasa nikmat dan harga murah meriah.

Leave a Reply